Pelaporan Berkelanjutan Dan Pelaporan Terintegrasi
Pelaporan Berkelanjutan Dan Pelaporan Terintegrasi
A. PELAPORAN KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY
REPORTING)
1.
Pendahuluan
Perkembangan akuntansi pada awalnya bermula dari
laporan keuangan (financial statement),
namun financial statement hanya menyajikan informasi item-item keuangan
dan indikator-indikator keuangan, sedangkan informasi lain seperti sosial,
lingkungan, tata kelola, keberlanjutan bisnis dan lain sebagainya diabaikan
dalam pelaporan.
Perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan
paradigma dari sudut pandang dunia bisnis bahwa tujuan
akhir organisasi berubah bukan hanya berorientasi pada keuntungan belaka
menyadarkan sektor bisnis akan pentingnya tanggung jawab terhadap sosial maupun lingkungan
sekitar. Dengan menerapkan program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan,
hal ini dapat membawa perubahan dalam bentuk rencana strategis bagi perusahaan
guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya sampai dimasa yang akan datang. Selanjutnya, program
tanggung jawab sosial terhadap sosial maupun lingkungan ini diungkapkan dalam sebuah penyusunan laporan keberlanjutan
atau suistainability report sebagai bukti bahwa telah
adanya komitmen dari pihak perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang dapat
dinilai hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
2.
Definisi Pelaporan Keberlanjutan
Perusahaan
yang telah go public memiliki
kewajiban membuat laporan keberlanjutan (sustainability report) sesuai dengan amanat Pasal 66 Ayat 2
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting)
adalah pelaporan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose),
serta upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan keberlanjutan, dimana di dalam pelaporan
ini terdapat prinsip dan standar
pengungkapan yang mampu mencerminkan tingkat aktivitas perusahaan terkait
dengan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Pelaporan keberlanjutan membantu
organisasi untuk menetapkan tujuan, mengukur kinerja dan mengelola perubahan
dalam rangka membuat operasi mereka lebih keberlanjutan. Sebuah laporan
keberlanjutan menyampaikan pengungkapan tentang dampak organisasi, baik itu
positif ataupun negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Dalam
uapaya mewujudkannya, pelaporan keberlanjutan membuat yang abstrak menjadi
nyata dan konkret, sehingga membantu dalam pemahaman dan pengelolaan dampak
dari pengembangan keberlanjutan terhadap kegiatan dan strategi organisasi.
3.
Prinsip-prinsip untuk Menentukan
Konten Laporan
a. Pelibatan Pemangku Kepentingan
Dalam prinsip ini,
organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan
bagaimana organisasi telah menggapai harapan dan kepentingan wajar dari mereka.
Pemangku kepentingan dapat mencakup mereka yang berinvestasi di organisasi
serta mereka yang memiliki hubungan dalam bentuk lain dengan organisasi.
Harapan dan kepentingan wajar dari pemangku kepentingan merupakan acuan utama
dalam banyak pengambilan keputusan dalam menyiapkan laporan.
b. Konteks berkelanjutan
Dalam prinsip ini,
laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang
lebih luas. Informasi mengenai kinerja harus disertakan sesuai konteks.
Pertanyaan yang mendasari pelaporan keberlanjutan adalah bagaiamana sebuah
organisasi berkontribusi, atau bertujuan untuk memberikan kontribusi di masa
mendatang, terhadap peningkatan atau penurunan kondisi, pengembangan, dan tren
ekonomi, lingkungan, serta sosial di tingkat lokal, regional, atau global.
Hanya melaporkan tentang kecenderungan dalam kinerja individual (atau efisiensi
organisasi) tidak dapat menjawab pertanyaan mendasar ini. Oleh karena itu,
laporan harus berupaya untuk menyajikan kinerja dalam kaitannya dengan konsep
keberlanjuyan yang lebih luas. Hal ini termasuk mengenai pembahasan kinerja
organisasi dalam konteks keterbatasan-keterbatasan dan permintaan yang terletak
pada sumber daya lingkungan atau sosial di tingkat sektor lokal, regional,
maupun global.
c. Materialitas
Dalam prinsip ini,
sebuah laporan harus mencakup dua aspek. Aspek yang pertama adalah sebuah
laporan harus mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang
signifikan dari organisasi, sedangkan aspek yang kedua adalah laporan harus
secara substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan.
d. Kelengkapan
Dalam prinsip ini, laporan harus berisi cakupan aspek material dan boundary, kupu untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan. Kelengkapan terutama mencakup dimensi cakupan, batasan, dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi tersebut wajar dan sesuai.
Dalam prinsip ini, laporan harus berisi cakupan aspek material dan boundary, kupu untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan. Kelengkapan terutama mencakup dimensi cakupan, batasan, dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi tersebut wajar dan sesuai.
4.
Prinsip-Prinsip untuk
Menentukan Kualitas Laporan
Kualitas informasi adalah hal yang
penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat membuat penilaian
kinerja yang logis dan masuk akal, serta mengambil tindakan yang tepat. Berikut
ini merupakan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan.
a.
Keseimbangan
Dalam prinsip ini,
laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja
organisasi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian yang beralasan atas
kinerja organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan penyajian konten laporan
harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja organisasi. Lapran
harus menghindari format, pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu
berlebihan atau tidak tepat dalam mempengaruhi keputusan atau penilaian dari
pembaca laporan.
b.
Komparabilitas
Dalam prinsip ini,
organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara
konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara memungkinkan
para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu
ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain.
Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang
menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan
mengenai kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial terhadpa kinerja organisasi di
masa lalu, terhadap tujuab organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan,
terhadap kinerja organisasi lain.
c.
Akurasi
Dalam prinsip ini,
informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para oemangku
kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.
d.
Ketepatan Waktu
Dalam prinsip ini, organisasi harus membuat laporan
dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para
pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
e.
Kejelasan
Dalam prinsip ini,
organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti
dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan tersebut.
informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemanhku
kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan
sekitarnya.
f.
Keandalan
Dalam prinsip ini,
organisasi harus mengumpulkan, mencatat, meyusun, menganalisis, dan mengungkapkan
informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat
diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Para
pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk
dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana prinsip-prinsip pelaporan
telah diterapkan dengan benar.
5.
Pengungkapan Standar
Terdapat dua jenis pengungkapan
standar yang berbeda, yaitu pengungkapan dtandar umum dan pengungkapan standar
khusus.
Pengungkapan Standar Umum
Pengungkapan Standar Umum berlaku
untuk semua organisasi yang menyiapkan laporan keberlanjutan. Pengungkapan
Standar Umum dibagi menjadi tujuh bagian, antara lain:
1.
Strategi dan Analisis
Pengungkapan
standar ini memberikan gambaran umum tentang keberlanjutan organisasi, untuk
memberikan konteks pada bagian laporan selanjutnya yang lebih detail
dibandingkan bagian-bagian dalam pedoman. Strategi dan analisis dapat diambil
dari informasi yang ada pada bagian lain dalam laporan, namun sebenarnya
dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang topik strategis bukan sekedar
ringkasan konten laporan.
2. Profil organisasi
Pengungkapan
standar ini merupakan gambaran keseluruhan mengenai karakteristik organisasi,
untuk memberikan konteks bagi rincian-rincian dalam laporan dibandingkan dengan
bagian-bagian yang ada dalam pedoman. Pada hal ini dilaporkan mengenai nama
organisasi, merek/produk/ layanan utama , lokasi kantor pusat organisasi, skala
organisasi (total karyawan, kuantitas produk atau jasa yang diberikan) dan lain
sebagainya.
3. Aspek Material dan Boundary
teridentifikasi
Pengungkapan
standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang proses yang telah diikuti
oleh organisasi untuk menentukan konten laporan, aspek material dan boundary
teridentifikasi, serta penyertaan ulang. Pada pengungkapan ini, berisi daftar
semua entitas yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi atau dokumen
yang setara ataupun penjelasan terkait bagaimana organisasi tersebut telah
menerapkan prinsip-prinsip pelaporan untuk menentukan konten laporan,
melaporkan setiap aspek material dan aspek boundary dalam organisasi, dan lain
sebagainya.
4. Hubungan dengan pemangku
kepentingan
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan
tentang hubungna dengan pemangku kepentingan organisasi selama periode
pelaporan. Pengungkapan ini berisi daftar siapa saja pemangku kepentingan dalam
organisasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemangku kepentingan
dalam organsiasi.
5. Profil laporan
Pengungkapan
standar ini menyajikan gambaran keseluruhan tentang informasi dasar mengenai
laporan ataupun pendekatan untuk memperoleh assurance eksternal, misalnya
peride pelaporan (tahun fiskal atau tahun kalender), siklus pelaporannya
(tahunan, atau kuartal) dan lain sebagainya.
6. Tata Kelola
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan
tentang:
-
Struktur tata kelola dan komposisinya
-
Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai, dan
strategi organisasi
-
Kompetensi dan evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi
-
Peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko
-
Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan
-
Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi,
lingkungan dan sosial.
7. Etika dan Integritas
Pengungkapan
standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang :
-
Nilai, prinsip, dan norma di organisasi
-
Mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan mengenai perilaku
etis dan taat hukum
-
Mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan permasalahan tentang
perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum dan masalah integritas.
Pengungkapan Standar Khusus
Laporan keberlanjutan organisasi
menyajikan informasi terkait dengan aspek material, yaitu aspek yang dampaknya
diidentifikasi sebagai penting bagi organisasi. Aspek material adalah aspek
yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi yang
signifikan; atau yang secara nyata memengaruhi penilaian dan pengambilan
keputusan para pemangku kepentingan.
Pengungkapan standar khusus ini meliputi pengungkapan pendekatan manajemen
dan indikator.
Pengungkapan pendekatan manajemen / Disclosure on Management Approach (DMA)
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organsasi untuk menerangkan
bagaimana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkaitan
dengan aspek material. DMA merupakan informasi naratif tentang bagaimana
organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon dampak aktual maupun
potensial dari ekonomi, lingkungan dan sosial.
Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua
jenis, yaitu panduan generik dan spesifik aspek. Panduan generik dirancang
untuk digunakan dengan aspek manapun, sedangkan panduan DMA spesifik-aspek
dirancang untuk memberikan rincian tambahan tentang informasi yang akan
dilaporkan untuk aspek tersebut. saat melaporkan pendekatan manajemen,
organisasi memulai dengan membahas panduan DMA generik.
a. Pada pengungkapan DMA generik,
DMA harus berisi informasi yang memadai untuk menjelaskan tanggapan organisasi
terhadap aspek material. DMA generik meliputi pengungkapan standar berikut: alasan
mengapa aspek yang telah disebutkan dalam pelaporan tersebut bersifat material
serta apa dampaknya, bagaimana cara organisasi mengatur aspek material dan
dampak dari aspek tersebut, dan lain sebagainya.
b. Pada panduan spesifik –aspek
tersedia, organisasi akan menggunakannya untuk melaporkan pendektana manajemen
mereka untuk aspek-aspek tersebut secara lebih rinci. Setiap aspek dalam
panduan ini, meliputi beberapa indikator. Indikator memberikan informasi
tentang kinerja atau dampak di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dari
suatu organisasi terkait dengan asek materialnya.
B.
PELAPORAN TERINTEGRASI /
TERPADU / INTEGRATED REPORTING
1.
Pendahuluan
Pada pembahasan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa Sustainbability reporting merupakan sebuah laporan yang membahas tentang
aktivitas perusahaan terkait dengan ekonomi, lingkungan, dan sosialnya yang
penyajiannya terpisah dengan annual
report. Laporan yang terpisah ini tentunya akan
membingungkan para pengguna laporan tersebut. kemudian International Integrated Reporting Council (“IIRC”) ”), sebuah koalisi global regulator,
investor, perusahaan, pembuat standar, profesi akuntansi, dan lembaga swadaya
masyarakat, merilis kerangka (framework) Pelaporan Terpadu atau
Integrated Reporting (“IR”), dimana integrated
reporting menyajikannya secara
terpadu/teringtegrasi sehingga mempermudah stakeholder mendapatkan informasi.
Kerangka Integrated Reporting diperkenalkan oleh The International Integrated Reporting Council (IIRC) pada
pertemuan G20 di bulan juni 2011. Mereka ditugaskan
untuk membuat Pelaporan Kerangka baru 2014 Kerangka harus berkomunikasi singkat
bagaimana sebuah perusahaan menciptakan nilai. Kerangka ini diselesaikan dan
dipublikasikan pada Desember 2013.
2.
Definisi Integrated Reporting
Menurut The International Integrated Reporting Committe (IIRC), Integrated Reporting (IR) adalah suatu
proses komunikasi informasi suatu organisasi kepada stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu dan juga
berperan sebagai komunikasi yang ringkas dan terintegrasi tentang bagaimana
strategi, tata kelola, kinerja dan prosepek suatu organisasi menghasilkan
penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Konsep inti dari integrated
reporting adalah menyediakan satu laporan yang sepenuhnya
mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan dan non keuangan seperti
masalah environmental, governance, social
issues.
Implementasi
integrated reporting pada suatu perusahaan bukanlah sekedar technical
exercise (White, 2010). Maka dari itu, Integrated reporting menyajikan
dua aspek yang sama pentingnya, yaitu informasi keuangan dan informasi yang
sifatnya berkelanjutan. White (2010) mengungkapkan bahwa Integrated
reporting tercipta atas capital stewardship yang berarti
pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk modal.
Capital stewardship dioperasionalkan
dengan mengurai konsep menjadi lima komponen yang disingkat "INFOS” (intellectual,
natural, financial, organizational and social capital). International
Integrated Reporting Council membagi modal atau capital menjadi
enam kategori (IIRC, 2011). Modal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Modal intelektual, yaitu intangible yang
memberikan manfaat kompetitif, di antaranya adalah paten, copyright, software,
dan sistem organisasi
b. Modal alam yaitu input terhadap produksi barang
atau ketentuan mengenai suatu jasa.
c. Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi
organisasi untuk memproduksi barang dan jasa serta diperoleh melalui
pembiayaan, seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang dihasilkan melalui operasi
dan investasi.
d. Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan
modal alam yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah
gedung, peralatan dan infrastruktur.
e. Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan
motivasinya untuk berinovasi seperti kemampuan untuk memahami dan menerapkan
startegi organisasi.
f. Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang
dibangun di dalam dan diantara kelompok dan stakeholder untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama.
3. Prinsip-Prinsip Panduan tentang Integrated Report
International Integrated Reporting Council (IIRC) memiliki prinsip-prinsip panduan
tentang integrated reporting. Berikut adalah prinsip-prinsip
tersebut:
a. Fokus strategi. Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi
dengan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai organisasi. Integrated
Report mengkomunikasikan apa
yang penting bagi organisasi dari perspektif strategis. Hal tersebut berarti
menjelaskan mengenai (1) tujuan strategis organisasi; (2) yang telah digunakan
beserta rencana implementasi; (3) hubungan keduanya dengan komponen lainnya
dari model bisnis.
b. Konektivitas informasi. Integrated report menunjukkan hubungan komponen yang berbeda di
dalam organisasi bisnis diantaranya adalah faktor eksternal yang mempengaruhi
organisasi. Konektivitas adalah pusat untuk memastikan bahwa integrated
report dapat menjelaskan tentang perubahan di dalam pengambilan
keputusan bisnis serta hubungannya dengan pemikiran bisnis dan aktivitas
bisnis. Contoh konektivitas termasuk:
I.
Informasi
tentang pengaruh dampak perubahan di lingkungan pasar terhadap strategi
organisasi.
II.
Hubungan
antara strategi dengan key performance indicators (KPIs), key
risk indicators (KRIs) dan remunerasi.
c. Orientasi Masa Depan. Integrated report menyajikan informasi harapan manajemen tentang
masa depan. Informasi tersebut bermanfaat membantu pengguna laporan untuk
memahami dan menilai prospek organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi
ke masa depan meliputi: (1) keseimbangan kepentingan organisasi pada jangka
pendek dan jangka panjang; (2) harapan organisasi kedepan; (3) rencana masa
depan suatu organisasi; (4) kemungkinan tantangan dan hambatan.
d. Tanggapan terhadap stakeholder. Integrated report memberikan pengetahuan mengenai relasi antara
organisasi dengan stakeholder. Integrated report juga
memberi pandangan tentang bagaimana serta sejauh mana organisasi memahami,
memperhitungkan dan menanggapi kebutuhan para stakeholder. Hal ini
membantu organisasi untuk: (1) mengidentifikasi isu-isu material; (2)
mengembangkan dan mengevaluasi strategi organisasi; (3) mengelola kegiatan
termasuk tanggapan dan strategi terhadap masalah yang material.
e. Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report menyediakan
informasi material ringkas yang dapat dipercaya untuk menilai kemampuan organisasi
dalam menciptakan dan mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan
panjang. Dengan begitu informasi menjadi relevan, reliable,
dan material.
4. Elemen-elemen Integrated Reporting
Mengenai
pengungkapan elemen-elemen integrated reporting sesuai standar
IIRC:
a. Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen
ini menjelaskan mengenai segala sesuatu yang dilakukan perusahaan dan
menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan dan mempertahankan nilai
b. Konten operasi termasuk risiko dan peluang:
Elemen ini menjelaskan mengenai lingkungan operasi perusahaan kaitannya dengan
risiko serta peluang yang ada
c. Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini
menjelaskan strategi dipilih perusahaan agar mencapai tujuan yang diinginkan
d. Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini
ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya tentang kepemimpinan organisasi dan
proses pembuatan keputusan strategis
e. Kinerja:
Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait kinerja organisasi,
dampak organisasi terhadap sumber daya dan korelasi antara keduanya
f. Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan
berbagai ketidakpastian, peluang dan tantangan yang akan dihadapi perusahaan di
masa mendatang serta tindakan yang diambil perusahaan untuk menghadapi semua
hal tersebut
Integrated reporting hadir dengan tampilan sempurna. Semua unsur-unsur yang tidak terasji
dalam sustainability reporting tersaji dalam integrated
reporting sesuai dengan prinsip-prinsip panduan model pelaporan ini.
Di atas telah dipaparkan secara detail konsep dariintegrated reporting.
Evolusi model pelaporan sangat menentukan masa depan perusahaan karena Investor
cenderung melirik entitas yang mengikuti tren pasar global. pernyataan dibawah
ini sebagai gambaran mengapa Integrated reporting penting
untuk diterapkan.
“The development of IR was given impetus by the global financial crisis
(GFC) and driven by a perceived need for an improved method of reporting that
incorporates a range of financial and non-financial information necessary for
effective decision-making and risk management in the current business and
financial environment (see, for example, Abeysekera, 2012). Also, there is a
growing awareness on the part of both corporates and investors of the
interconnectedness between financial stability and environmental and social
sustainability, and the need for greater integration between financial and
non-financial information, and present and future-oriented data, in reporting
to stakeholders”(Hanks
and Gardiner, 2013)
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa informasi keuangan dan non
keuangan sangat urgen adanya untuk mendukung keefektifan pengambilan keputusan
dan juga menjaga stabilitas keuangan, lingkungan, dan sosial serta menjadikan
laporan terintegrasi sebagai media komunikasi yang sempurna kepada stakeholders
utamanya investor.
DAFTAR PUSTAKA
Global Reporting Initiative (2013) : Pedoman Pelaporan Keberlajutan.
KPMG (2011) : Integrated Rpeorting “Performance Insight Through Better
Business Repoting”
Online. 2011. Sustainability Reporting
Sebagai Informasi Bentuk Pertanggungjawaban Peruahaan Terhadap Lingkungan
Sosialnya. (http://sayabisamelakukansemuanyadisini.
blogspot.com/2011/06/sustainability-reporting-sebagai.html?m=1), diakses 20 Desember 2014
Online. 2014. Integrated Reporting: Akuntabilitas Korporasi. (http://corporateresponsibility.
info/index.php/artikel/publikasi/integrated-reporting-akuntabilitas-korporasi-terhadap-keberlanjutan), diakses 20
Desember 2014
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya memberikan pujian kepada mr pedro cukup atas bantuannya dalam mengamankan pinjaman untuk membeli rumah baru kami untuk keluarga kami. pedro adalah kekayaan informasi dan dia membantu mendidik saya dan keluarga saya mengapa pinjaman rumah adalah pilihan terbaik untuk situasi khusus kami. setelah berunding dengan pedro jerome dan penasihat keuangan kami semua orang setuju bahwa pinjaman rumah adalah solusi yang tepat. Anda dapat menghubungi mr pedro jerome jika Anda juga mencari pinjaman apa pun di email / email whatsapp: pedroloanss@gmail.com whatsapp: +1-8632310632
BalasHapus