Pelaporan Berkelanjutan Dan Pelaporan Terintegrasi


Pelaporan Berkelanjutan Dan Pelaporan Terintegrasi

A.    PELAPORAN KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY REPORTING)
1.        Pendahuluan
Perkembangan akuntansi pada awalnya bermula dari laporan keuangan (financial statement), namun  financial statement hanya menyajikan informasi item-item keuangan dan indikator-indikator keuangan, sedangkan informasi lain seperti sosial, lingkungan, tata kelola, keberlanjutan bisnis dan lain sebagainya diabaikan dalam pelaporan.
Perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan paradigma dari sudut pandang dunia bisnis bahwa tujuan akhir organisasi berubah bukan hanya berorientasi pada keuntungan belaka menyadarkan sektor bisnis akan pentingnya tanggung jawab terhadap sosial maupun lingkungan sekitar. Dengan menerapkan program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, hal ini dapat membawa perubahan dalam bentuk rencana strategis bagi perusahaan guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya sampai dimasa yang akan datang. Selanjutnya, program tanggung jawab sosial terhadap sosial maupun lingkungan ini diungkapkan dalam sebuah penyusunan laporan keberlanjutan atau suistainability report sebagai bukti bahwa telah adanya komitmen dari pihak perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang dapat dinilai hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
2.        Definisi Pelaporan Keberlanjutan
Perusahaan yang telah go public memiliki kewajiban membuat laporan keberlanjutan (sustainability report) sesuai dengan amanat Pasal 66 Ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) adalah pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan keberlanjutan, dimana di dalam pelaporan ini terdapat prinsip dan standar pengungkapan yang mampu mencerminkan tingkat aktivitas perusahaan terkait dengan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Pelaporan keberlanjutan membantu organisasi untuk menetapkan tujuan, mengukur kinerja dan mengelola perubahan dalam rangka membuat operasi mereka lebih keberlanjutan. Sebuah laporan keberlanjutan menyampaikan pengungkapan tentang dampak organisasi, baik itu positif ataupun negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Dalam uapaya mewujudkannya, pelaporan keberlanjutan membuat yang abstrak menjadi nyata dan konkret, sehingga membantu dalam pemahaman dan pengelolaan dampak dari pengembangan keberlanjutan terhadap kegiatan dan strategi organisasi.
3.        Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan
a.    Pelibatan Pemangku Kepentingan
Dalam prinsip ini, organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menggapai harapan dan kepentingan wajar dari mereka. Pemangku kepentingan dapat mencakup mereka yang berinvestasi di organisasi serta mereka yang memiliki hubungan dalam bentuk lain dengan organisasi. Harapan dan kepentingan wajar dari pemangku kepentingan merupakan acuan utama dalam banyak pengambilan keputusan dalam menyiapkan laporan.
b.    Konteks berkelanjutan
Dalam prinsip ini, laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas. Informasi mengenai kinerja harus disertakan sesuai konteks. Pertanyaan yang mendasari pelaporan keberlanjutan adalah bagaiamana sebuah organisasi berkontribusi, atau bertujuan untuk memberikan kontribusi di masa mendatang, terhadap peningkatan atau penurunan kondisi, pengembangan, dan tren ekonomi, lingkungan, serta sosial di tingkat lokal, regional, atau global. Hanya melaporkan tentang kecenderungan dalam kinerja individual (atau efisiensi organisasi) tidak dapat menjawab pertanyaan mendasar ini. Oleh karena itu, laporan harus berupaya untuk menyajikan kinerja dalam kaitannya dengan konsep keberlanjuyan yang lebih luas. Hal ini termasuk mengenai pembahasan kinerja organisasi dalam konteks keterbatasan-keterbatasan dan permintaan yang terletak pada sumber daya lingkungan atau sosial di tingkat sektor lokal, regional, maupun global.
c.    Materialitas
Dalam prinsip ini, sebuah laporan harus mencakup dua aspek. Aspek yang pertama adalah sebuah laporan harus mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang signifikan dari organisasi, sedangkan aspek yang kedua adalah laporan harus secara substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan.
d.   Kelengkapan
Dalam prinsip ini, laporan harus berisi cakupan aspek material dan boundary, kupu untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan. Kelengkapan terutama mencakup dimensi cakupan, batasan, dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi tersebut wajar dan sesuai.
4.    Prinsip-Prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan
Kualitas informasi adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat membuat penilaian kinerja yang logis dan masuk akal, serta mengambil tindakan yang tepat. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip untuk menentukan kualitas laporan.
a.         Keseimbangan
Dalam prinsip ini, laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja organisasi. Lapran harus menghindari format, pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam mempengaruhi keputusan atau penilaian dari pembaca laporan.
b.        Komparabilitas
Dalam prinsip ini, organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara memungkinkan para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain. Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial terhadpa kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuab organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain.
c.         Akurasi
Dalam prinsip ini, informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para oemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.
d.        Ketepatan Waktu
Dalam prinsip ini, organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
e.         Kejelasan
Dalam prinsip ini, organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan tersebut. informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemanhku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan sekitarnya.
f.         Keandalan
Dalam prinsip ini, organisasi harus mengumpulkan, mencatat, meyusun, menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana prinsip-prinsip pelaporan telah diterapkan dengan benar.
5.        Pengungkapan Standar
Terdapat dua jenis pengungkapan standar yang berbeda, yaitu pengungkapan dtandar umum dan pengungkapan standar khusus.
Pengungkapan Standar Umum
Pengungkapan Standar Umum berlaku untuk semua organisasi yang menyiapkan laporan keberlanjutan. Pengungkapan Standar Umum dibagi menjadi tujuh bagian, antara lain:
1.        Strategi dan Analisis
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran umum tentang keberlanjutan organisasi, untuk memberikan konteks pada bagian laporan selanjutnya yang lebih detail dibandingkan bagian-bagian dalam pedoman. Strategi dan analisis dapat diambil dari informasi yang ada pada bagian lain dalam laporan, namun sebenarnya dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang topik strategis bukan sekedar ringkasan konten laporan.
2.      Profil organisasi
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan mengenai karakteristik organisasi, untuk memberikan konteks bagi rincian-rincian dalam laporan dibandingkan dengan bagian-bagian yang ada dalam pedoman. Pada hal ini dilaporkan mengenai nama organisasi, merek/produk/ layanan utama , lokasi kantor pusat organisasi, skala organisasi (total karyawan, kuantitas produk atau jasa yang diberikan) dan lain sebagainya.
3.      Aspek Material dan Boundary teridentifikasi
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang proses yang telah diikuti oleh organisasi untuk menentukan konten laporan, aspek material dan boundary teridentifikasi, serta penyertaan ulang. Pada pengungkapan ini, berisi daftar semua entitas yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi atau dokumen yang setara ataupun penjelasan terkait bagaimana organisasi tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip pelaporan untuk menentukan konten laporan, melaporkan setiap aspek material dan aspek boundary dalam organisasi, dan lain sebagainya.
4.      Hubungan dengan pemangku kepentingan
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang hubungna dengan pemangku kepentingan organisasi selama periode pelaporan. Pengungkapan ini berisi daftar siapa saja pemangku kepentingan dalam organisasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemangku kepentingan dalam organsiasi.
5.      Profil laporan
Pengungkapan standar ini menyajikan gambaran keseluruhan tentang informasi dasar mengenai laporan ataupun pendekatan untuk memperoleh assurance eksternal, misalnya peride pelaporan (tahun fiskal atau tahun kalender), siklus pelaporannya (tahunan, atau kuartal) dan lain sebagainya.
6.      Tata Kelola
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang:
-          Struktur tata kelola dan komposisinya
-          Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai, dan strategi organisasi
-          Kompetensi dan evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi
-          Peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen risiko
-          Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan
-          Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial.
7.      Etika dan Integritas
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang :
-          Nilai, prinsip, dan norma di organisasi
-          Mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan mengenai perilaku etis dan taat hukum
-          Mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan permasalahan tentang perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum dan masalah integritas.
Pengungkapan Standar Khusus
Laporan keberlanjutan organisasi menyajikan informasi terkait dengan aspek material, yaitu aspek yang dampaknya diidentifikasi sebagai penting bagi organisasi. Aspek material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi yang signifikan; atau yang secara nyata memengaruhi penilaian dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan.  Pengungkapan standar khusus ini meliputi pengungkapan pendekatan manajemen dan indikator.
Pengungkapan pendekatan manajemen / Disclosure on Management Approach (DMA) dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organsasi untuk menerangkan bagaimana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkaitan dengan aspek material. DMA merupakan informasi naratif tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon dampak aktual maupun potensial dari ekonomi, lingkungan dan sosial.
Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua jenis, yaitu panduan generik dan spesifik aspek. Panduan generik dirancang untuk digunakan dengan aspek manapun, sedangkan panduan DMA spesifik-aspek dirancang untuk memberikan rincian tambahan tentang informasi yang akan dilaporkan untuk aspek tersebut. saat melaporkan pendekatan manajemen, organisasi memulai dengan membahas panduan DMA generik.
a.       Pada pengungkapan DMA generik, DMA harus berisi informasi yang memadai untuk menjelaskan tanggapan organisasi terhadap aspek material. DMA generik meliputi pengungkapan standar berikut: alasan mengapa aspek yang telah disebutkan dalam pelaporan tersebut bersifat material serta apa dampaknya, bagaimana cara organisasi mengatur aspek material dan dampak dari aspek tersebut, dan lain sebagainya.
b.      Pada panduan spesifik –aspek tersedia, organisasi akan menggunakannya untuk melaporkan pendektana manajemen mereka untuk aspek-aspek tersebut secara lebih rinci. Setiap aspek dalam panduan ini, meliputi beberapa indikator. Indikator memberikan informasi tentang kinerja atau dampak di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dari suatu organisasi terkait dengan asek materialnya.

B.     PELAPORAN TERINTEGRASI / TERPADU / INTEGRATED REPORTING
1.        Pendahuluan
Pada pembahasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa  Sustainbability reporting  merupakan sebuah laporan yang membahas tentang aktivitas perusahaan terkait dengan ekonomi, lingkungan, dan sosialnya yang penyajiannya terpisah dengan annual report. Laporan yang terpisah ini tentunya akan membingungkan para pengguna laporan tersebut. kemudian International Integrated Reporting Council (“IIRC”) ”), sebuah koalisi global regulator, investor, perusahaan, pembuat standar, profesi akuntansi, dan lembaga swadaya masyarakat, merilis kerangka (framework) Pelaporan Terpadu atau Integrated Reporting (“IR”), dimana integrated reporting menyajikannya secara terpadu/teringtegrasi sehingga mempermudah stakeholder mendapatkan informasi.
Kerangka Integrated Reporting diperkenalkan oleh The International Integrated Reporting Council (IIRC) pada pertemuan G20 di bulan juni 2011. Mereka ditugaskan untuk membuat Pelaporan Kerangka baru 2014 Kerangka harus berkomunikasi singkat bagaimana sebuah perusahaan menciptakan nilai. Kerangka ini diselesaikan dan dipublikasikan pada Desember 2013.

2.        Definisi Integrated Reporting
Menurut The International Integrated Reporting Committe (IIRC), Integrated Reporting (IR) adalah suatu proses komunikasi informasi suatu organisasi kepada stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu dan juga berperan sebagai komunikasi yang ringkas dan terintegrasi tentang bagaimana strategi, tata kelola, kinerja dan prosepek suatu organisasi menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Konsep inti dari integrated reporting adalah menyediakan satu laporan yang sepenuhnya mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan dan non keuangan seperti masalah environmentalgovernancesocial issues.
Implementasi integrated reporting pada suatu perusahaan bukanlah sekedar technical exercise (White, 2010). Maka dari itu, Integrated reporting menyajikan dua aspek yang sama pentingnya, yaitu informasi keuangan dan informasi yang sifatnya berkelanjutan. White (2010) mengungkapkan bahwa Integrated reporting tercipta atas capital stewardship yang berarti pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk modal.
Capital stewardship dioperasionalkan dengan mengurai konsep menjadi lima komponen yang disingkat "INFOS” (intellectual, natural, financial, organizational and social capital)International Integrated Reporting Council membagi modal atau capital menjadi enam kategori (IIRC, 2011). Modal tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Modal intelektual, yaitu intangible yang memberikan manfaat kompetitif, di antaranya adalah paten, copyrightsoftware, dan sistem organisasi
b.      Modal alam yaitu input terhadap produksi barang atau ketentuan mengenai suatu jasa.
c.       Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi organisasi untuk memproduksi barang dan jasa serta diperoleh melalui pembiayaan, seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang dihasilkan melalui operasi dan investasi.
d.      Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan modal alam yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah gedung, peralatan dan infrastruktur.
e.       Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan motivasinya untuk berinovasi seperti kemampuan untuk memahami dan menerapkan startegi organisasi.
f.       Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang dibangun di dalam dan diantara kelompok dan stakeholder untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
3. Prinsip-Prinsip Panduan tentang Integrated Report
International Integrated Reporting Council (IIRC) memiliki prinsip-prinsip panduan tentang integrated reporting. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
a.       Fokus strategi. Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai organisasi. Integrated Report mengkomunikasikan apa yang penting bagi organisasi dari perspektif strategis. Hal tersebut berarti menjelaskan mengenai (1) tujuan strategis organisasi; (2) yang telah digunakan beserta rencana implementasi; (3) hubungan keduanya dengan komponen lainnya dari model bisnis.
b.      Konektivitas informasi. Integrated report menunjukkan hubungan komponen yang berbeda di dalam organisasi bisnis diantaranya adalah faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi. Konektivitas adalah pusat untuk memastikan bahwa integrated report dapat menjelaskan tentang perubahan di dalam pengambilan keputusan bisnis serta hubungannya dengan pemikiran bisnis dan aktivitas bisnis. Contoh konektivitas termasuk:
             I.            Informasi tentang pengaruh dampak perubahan di lingkungan pasar terhadap strategi organisasi.
          II.            Hubungan antara strategi dengan key performance indicators (KPIs), key risk indicators (KRIs) dan remunerasi.
c.       Orientasi Masa Depan. Integrated report menyajikan informasi harapan manajemen tentang masa depan. Informasi tersebut bermanfaat membantu pengguna laporan untuk memahami dan menilai prospek organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi ke masa depan meliputi: (1) keseimbangan kepentingan organisasi pada jangka pendek dan jangka panjang; (2) harapan organisasi kedepan; (3) rencana masa depan suatu organisasi; (4) kemungkinan tantangan dan hambatan.
d.      Tanggapan terhadap stakeholder. Integrated report memberikan pengetahuan mengenai relasi antara organisasi dengan stakeholderIntegrated report juga memberi pandangan tentang bagaimana serta sejauh mana organisasi memahami, memperhitungkan dan menanggapi kebutuhan para stakeholder. Hal ini membantu organisasi untuk: (1) mengidentifikasi isu-isu material; (2) mengembangkan dan mengevaluasi strategi organisasi; (3) mengelola kegiatan termasuk tanggapan dan strategi terhadap masalah yang material.
e.       Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report menyediakan informasi material ringkas yang dapat dipercaya untuk menilai kemampuan organisasi dalam menciptakan dan mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan panjang.  Dengan begitu informasi menjadi relevan, reliable, dan material.
4.  Elemen-elemen Integrated Reporting
Mengenai pengungkapan elemen-elemen integrated reporting sesuai standar IIRC:
a.       Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen ini menjelaskan mengenai segala sesuatu yang dilakukan perusahaan dan menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan dan mempertahankan nilai
b.      Konten operasi termasuk risiko dan peluang: Elemen ini menjelaskan mengenai lingkungan operasi perusahaan kaitannya dengan risiko serta peluang yang ada
c.       Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini menjelaskan strategi dipilih perusahaan agar mencapai tujuan yang diinginkan
d.      Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya tentang kepemimpinan organisasi dan proses pembuatan keputusan strategis
e.       Kinerja: Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait kinerja organisasi, dampak organisasi terhadap sumber daya dan korelasi antara keduanya
f.       Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan berbagai ketidakpastian, peluang dan tantangan yang akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta tindakan yang diambil perusahaan untuk menghadapi semua hal tersebut
Integrated reporting hadir dengan tampilan sempurna. Semua unsur-unsur yang tidak terasji dalam sustainability reporting tersaji dalam integrated reporting sesuai dengan prinsip-prinsip panduan model pelaporan ini. Di atas telah dipaparkan secara detail konsep dariintegrated reporting. Evolusi model pelaporan sangat menentukan masa depan perusahaan karena Investor cenderung melirik entitas yang mengikuti tren pasar global. pernyataan dibawah ini sebagai gambaran mengapa Integrated reporting penting untuk diterapkan.
The development of IR was given impetus by the global financial crisis (GFC) and driven by a perceived need for an improved method of reporting that incorporates a range of financial and non-financial information necessary for effective decision-making and risk management in the current business and financial environment (see, for example, Abeysekera, 2012). Also, there is a growing awareness on the part of both corporates and investors of the interconnectedness between financial stability and environmental and social sustainability, and the need for greater integration between financial and non-financial information, and present and future-oriented data, in reporting to stakeholders(Hanks and Gardiner, 2013)
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa informasi keuangan dan non keuangan sangat urgen adanya untuk mendukung keefektifan pengambilan keputusan dan juga menjaga stabilitas keuangan, lingkungan, dan sosial serta menjadikan laporan terintegrasi sebagai media komunikasi yang sempurna kepada stakeholders utamanya investor.


DAFTAR PUSTAKA
Global Reporting Initiative (2013) : Pedoman Pelaporan Keberlajutan.
KPMG (2011) : Integrated Rpeorting “Performance Insight Through Better Business Repoting”
Online. 2011. Sustainability Reporting Sebagai Informasi Bentuk Pertanggungjawaban Peruahaan Terhadap Lingkungan Sosialnya. (http://sayabisamelakukansemuanyadisini. blogspot.com/2011/06/sustainability-reporting-sebagai.html?m=1), diakses 20 Desember 2014
Online. 2014. Integrated Reporting: Akuntabilitas Korporasi. (http://corporateresponsibility. info/index.php/artikel/publikasi/integrated-reporting-akuntabilitas-korporasi-terhadap-keberlanjutan), diakses 20 Desember 2014


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. saya memberikan pujian kepada mr pedro cukup atas bantuannya dalam mengamankan pinjaman untuk membeli rumah baru kami untuk keluarga kami. pedro adalah kekayaan informasi dan dia membantu mendidik saya dan keluarga saya mengapa pinjaman rumah adalah pilihan terbaik untuk situasi khusus kami. setelah berunding dengan pedro jerome dan penasihat keuangan kami semua orang setuju bahwa pinjaman rumah adalah solusi yang tepat. Anda dapat menghubungi mr pedro jerome jika Anda juga mencari pinjaman apa pun di email / email whatsapp: pedroloanss@gmail.com whatsapp: +1-8632310632

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer