Manajemen Konflik



1.      Pengertian Manajemen konflik dan contoh
Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4).
Contoh Konflik :
PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):
ü  Harus dirasakan oleh pihak terkait
ü  Merupakan masalah persepsi
ü  Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
ü  Interaksi negatif-bersilangan
ü  Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.
Contoh lainnya :
Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalahsenioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.

2.  Iya, karena hambatan ini diakibatkan karena adanya masalah-masalah pribadi, seperti  adanya pertentangan antaranggota tim, adanya rasa iri antara anggota yang satu dengan yang lain, ada anggota tim yang tidak semangat kerja, pimpinan yang terlalu kaku dan berpandangan sempit, kurang adanya penguatan atau hadiah terhadap anggota yang melaksanakan tugas dengan baik.
Contoh :
Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki ,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
3. Menurut kami konflik berhubungan dengan motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Bentuknya dapat dilihat dari dampak positif dari konflik tersebut  yaitu Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
4.   Sejauhmana peran pemimpin dalam mempengaruhi terjadinya konflik. Jelaskan dan berikan contohnya.
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan. Bahkan sepanjang kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan konflik. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi. Pemimpin yang tidak adil pastinya akan menyebabkan terjadinya konflik dalam suatu organisasi. Kegagalan seseorang pemimpin dalam mengendalikan dan mengelola konflik akan menimbulkan sesuatu yang tidak bermanfaat dan menimbulkan kerusakan. Sebaliknya jika seorang pemimpin dapat mengendalikan, mengelola konflik secara baik, maka konflik dapat bermanfaat untuk menciptakan kreatifitas, perubahan sosial yang lebih maju, membangun keterpaduan kelompok dan peningkatan fungsi kebersamaan atau kekeluargaan.
Contohnya :
   Pada suatu Perusahaan apabila seorang manajer pemasaran menginginkan laba penjualan yang tinggi maka manajer  tersebut menekan bawahannya agar target penjualan pada bulan tersebut tercapai, apabila karyawan tersebut dapat mencapai target penjualan yang diinginkan, manajer pemasaran seharusnya memeberikan bonus kepada karyawan tersebut akan tetapi pada kenyataannya manajer tersebut tidak memberi apapun kepada karyawan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya konflik antara pemimpin dan bawahannya.
Kasus
Berdasarkan kasus tersebut PT Rasyid Lampulo harus melakukan penilaian yang objektif terhadap semua manajer di PT Bank Buana dan PT Bank Angkasa yang akan dimerjer, karena apabila pihak PT Rasyid Lampulo memilih salah satu PT Bank maka akan menimbulkan konflik yang berkepenjangan terhadap berlangsungnya marjer kedua bank tersebut. Saran kami yaitu untuk menghindari konflik yaitu melakukan seleksi ulang terhadap pemilihan siapa yang akan menjadi manajer di bank yang baru.

Komentar

Postingan Populer