AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semakin ketatnya intensitas persaingan dalam merebut pasar mendorong
perusahaan untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya relatif dibandingkan
dengan apa yang diberikan pesaing. Usaha dan operasional perusahaan terfokuskan
kepada keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan (customer focus).
Perusahaan berusaha meningkatkan nilai pelanggan (customer value)
sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasannya (customer satisfaction).
Memuaskan pelanggan berarti memenuhi semua (sebagian besar keinginan dan
harapan pelanggan) dari mengonsumsi (menggunakan) produk yang dihasilkan
perusahaan. Pelanggan selalu memperbandingkan antara manfaat yang diperoleh (customer
realization) dengan pengorbanan yang dilakukan (customer sacrifice)
untuk mendapatkan produk tersebut.
Untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan,
perusahaan membangun suatu sistem kepastian kualitas. Hal ini berkaitan dengan
usaha untuk memastikan bahwa proses-proses yang berjalan di dalam perusahaan dapat
menjamin dihasilkan dan diserahkannya produk (barang/jasa) yang sesuai dengan
spesifikasi pelanggan. Didalam sistem kepastian kualitas, unsur-unsur penting
kepastian mutu dibangun yang memungkinkan personalia dalam perusahaan untuk
mengidentifikasi, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim, dan
mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sistem
kepastian mutu merupakan sesuatu yang dinamis. Sistem ini harus mampu
beradaptasi dan berubah untuk mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan
keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan. Sebagai bagian dari komitmen
perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, secara periodik dilakukan
audit terhadap sistem kepastian mutu yang dilakukan perusahaan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Analisalah kondisi mutu dari PT. Biggy Bag’s?
2.
Buatlah laporan audit mutu (Kondisi, Akibat
& Rekomendasi) PT. Biggy Bag’s?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan
Teori
Definisi
Menurut
The International Standard For Terminology in Quality Management, ISO
8402, audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untik
menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif
dan cocok untuk mencapai tujuan.
Tipe Audit
Audit mutu dibagi menjadi 4 kategori atau klasifikasi
berdasarkan :
1.
Tujuan audit - "Kenapa ?"
2.
Obyek audit - "apa ?"
3.
Sifat audit - "siapa ?"
4. Metode
audit - "Bagaimana ?"
Tipe
audit berdasarkan tujuan secara formal dapat didefinisikan sebagai:
1.
"Suitability quality audit" yaitu
suatu audit atau penilaian yang mendalam dan perbandingan program kualitas
untuk organisasi, unsur spesifik organisasi, modal, proses, jasa dll, terhadap
standar referensi yang ditentukan terlebih dahulu oleh klien.
2. "Conformity
Quality audit" yaitu suatu audit atau penilaian yang mendalam terhadap
program kualitas yang didefinisikan sebelumnya seperti kebijakan kualitas dan
prosedur.
Tipe
audit mutu yang menyangkut "apa ?" mencakup :
a.
"Quality program audit" yaitu audit
atas program yang termasuk kebijakan, prosedur, instruksi operasi, dll, untuk
mendefinisikan berbagai macam tanggung jawab, dan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tingkat kualitas yang diinginkan, Tingkat ini dapat didasarkan
pada:
ü Keinginan
manajemen
ü Kebutuhan
dari pasar yang dimaksud
ü Standar
nasional dan internasional untuk kepastian kualitas
ü Standar
kualitas procurement dan pelanggan besar dan pelanggan potensial
ü Praktek
manufakturing yang baik seperti yang ditentukan pihak pembuat peraturan
tertentu.
ü Kebutuhan
yang spesifik dalam produk, jasa dan proses spesifikasi atau standar yang dapat
diaplikasi.
b. "System
quality audit" merupakan suatu audit atau pengujian yang mendalam tentang
sistem kualitas untuk menentukan efektivitas dan ketaatan terhadap sistem
dengan standar referensi yang ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan
sifat audit, audit mutu terbagi atas :
a.
"Internal Quality Audits" yaitu audit
yang dilakukan auditor yang merupakan anggota dari organisasi auditee.
b. "External
Quality Audits" yaitu audit yang dilakukan auditor yang bukan merupakan
anggota organisasi auditee. Auditor merupakan spesialis luar organisasi yang
dibayar untuk melakukan audit independen.
Berdasarkan
metode audit, terdapat 2 metode dalam melakukan audit mutu, yaitu:
a.
"Location oriented quality audit"
yaitu audit atau pengujian yang mendalam dan penilaian terhadap semua unsur
dari program kualitas yang mempunyai akibat pada suatu alokasi tertentu atau
operasi dalam suatu perusahaan.
b. "Function-oriented
quality audits" yaitu audit semua aktivitas yang berhubungan dengan unsur
program kualitas yang khusus pada seluruh lokasi yang berlaku, sebelim
dilanjutkan dengan aktivitas yang berhubungan dengan unsur atau fungsi program
yang berikutnya.
Peranan Audit Sistem Kepastian Mutu
Berbagai
pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian mutudengan berbagai
kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain:
ü perusahaan
untuk
menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem manajemen
mutuyang telah ditetapkan.
ü pelanggan
untuk
mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikomsumsi/digunakan telah sesuai
dengan standar mutu yan disyaratkan.
ü pemerintah
untuk
mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar telah
sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan pemerintah dan aman
dikomsumsi/digunakan oleh konsumen.
ü
Asosiasi
kelompok
ini berkepentingan terhadap audit sistem kepastian mutu untuk mendapatkan
informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola
manajemen kualitasnya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang
dipersyaratkan pelanggannya.
ü
lembaga sertifikasi
lembaga
ini membutuhkan hasil audit adlah untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam
menerapkan sistem kepastian mutu yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi
ini.
Tujuan Dan Manfaat Audit
ISO
10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan
tujuan dari audit ini adalah untuk:
a. menentukan
ketidaksesuaian
b. menentukan
efektivitas sistem kualitas
c. memberikan
peluang untuk perbaikan sistem
d. memenuhi
persyaratan peraturan
e. memudahkan
registrasi/pendaftaran sistem kualitas
f. menilai
pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnya
g. menilai
dan menverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri
Sedangkan manfaat audit ini antara lain :
1. membantu
mengembangkan sistem manajeman mutu terpadu yang efektif
2. menyempurnakan
proses pengambilan keputusan manajemen
3. membantu
pengalokasian sumber daya secara optimal
4. mencegah
timbulnya masalah yang dapat menggangu
5. memungkinkan
dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktu
6. mengurangi
biaya-biaya tambahan koreksi yang tepat waktu
7. meningkatkan
produktivitas
8. meningkatkan
kepuasan pelanggan dan pasar
Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses Audit
Audit
memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajeman
kualitas, yaitu:
a. sertifikasi
organisasi
b. pelanggan,
dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk yang sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
c. lembaga
sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses
sertifikasi.
Panduan
auditor dalam melaksanakan tugas prefesionalnya:
a. perencanaan
audit
b. teknik
audit
c. keputusan
dan analisis
d. laporan
dan tindak lanjut
Panduan Umum Audit Sistem Kepastian Mutu
Beberapa
petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang
ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian kualitas:
a. pastikan
audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang masih
terjadi dan peningkatan berkelanjutan
b. audit
harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan mutu baik
sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan
c. audit
harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi individu,
manajer, maupun perusahaan secara keseluruhan
d. audit
seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan
terhindar dari kesan mengadili dalam audit
e. rencana
audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan
terlebih dahulu
f. untuk
memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan sstu tim untuk
mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu
g. mengangkat
koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh
waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.
h. audit
harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
Manajemen Mutu
ISO
9001:2001 mendasar manajemen mutu pada 8 prinsip manajemen mutu yang terdiri
dari:
a. fokus
pada pelanggan
b. kepemimpinan
c. keterlibatan
SDM
d. pendekatan
proses
e. pendekatan
sistem dalam pengelolaan
f. perbaikan
yang terus menerus
g. pembuatan
keputusan berdasarkan fakta
h. hubungan
saling menguntungkan dengan pemasok
External
quality audit yang tipikal terdiri dari:
a.
Quality system certification/Registration
b.
Vendor Appraisal (Penilaian penjual)
c.
Pengawasan penjual / vendor surveillance
d.
Corporate Quality audit
e.
Product certification
f.
Process certification
g. Quality
system evaluation & improvement audit
Internal
quality audit mencakup:
a.
Internal quality system audit
b.
Management review
c.
Performance review
d.
Product quality audit
e.
Process quality audit
f.
Data Processing quality audit
g. Customer
service quality audit
Proses Audit
Mutu
B.
Gambaran
Umum Perusahaan
PT. Biggy Bag’s merupakan perusahaan yang didirikan
oleh Ms. Biggy pada tahun 2000 yang berlokasi di kota depok. Perusahaan
tersebut memproduksi tas wanita dengan berbagai macam variasinya. Perusahaan
ini belum memiliki cabang, untuk mendistribusikan produknya perusahaan ini
hanya memiliki satu toko yang menjadi satu dengan tempat produksi dan juga
menitipkan produknya pada toko-toko buku dan supermarket di daerah depok.
Akhir-akhir ini perusahaan mendapat orderan dari PT. Tassar Tas yang terletak
di kota Makasar, namun karena pertimbangan lokasi yang jauh, maka perusahaan
masih memikirkan kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan PT. Tassar Tas.
Persediaan PT. Biggy Bag’s tidak dikomputerisasi dan
pada akhir tahun selalu ada perbedaan antara nilai persediaan fisik dengan buku
persediaan.
Untuk menjaga mutu dari produknya maka PT. Biggy Bag’s
akan mengadakan audit mutu. Berikut Laporan Biaya Kualitas dan Laporan Performa
Standar Biaya Kualitas tahun 2003:
PT. BIGGY BAG’S
|
LAPORAN BIAYA KUALITAS
|
Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31-12-2003 |
PT. BIGGY BAG’S
|
LAPORAN PERFORMA STANDAR BIAYA KUALITAS
Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31-12-2003
|
|
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1.
Analisalah
kondisi mutu dari PT. Biggy Bag’s
ü
Biaya pelatihan mutu/kualitas yang dianggarkan
oleh perusahaan sudah sesuai dengan biaya pelatihan mutu/kualitas yang
sesungguhnya terjadi.
ü Biaya
perekayasaan mutu/kualitas yang dianggarkan oleh perusahaan melebihi biaya yang
sesungguhnya terjadi.
ü Biaya
Inspeksi Bahan dan Biaya Penerimaan Produk yang dianggarkan melebihi Biaya
Inspeksi Bahan dan Biaya Penerimaan Produk yang sesungguhnya terjadi.
ü Biaya
Penerimaan Proses yang dianggarkan masih terlalu kecil daripada Biaya
Penerimaan Proses yang sesungguhnya.
ü Biaya
sisa yang dianggarkan melebihi biaya sisa yang sesungguhnya harus dikeluarkan.
ü Biaya
pengerjaan kembali yang dianggarkan oleh perusahaan masih terlalu kecil dari
Biaya pengerjaan kembali sesungguhnya.
ü
Sedangkan pada semua biaya-biaya kegagalan
eksternal yang dianggarkan melebihi biaya kegagalan eksternal yang sesungguhnya
terjadi.
Dari
analisis biaya kualitas diatas dapat disimpulkan:
a.
Biaya Pencegahan: Total Biaya pencegahan pada
Laporan Performa Standar Biaya Kualitas menunjukkan bahwa Biaya Pencegahan yang
dianggarkan sudah melebihi Biaya Pencegahan yang sesungguhnya ini berarti Biaya
Pencegahan yang meningkat diharapkan dapat mengurangi biaya kegagalan dan
mengurangi jumlah unit yang tidak baik.
b.
Biaya penilaian: Total Biaya penilaian pada
Laporan Performa Standar Biaya Kualitas menunjukkan bahwa Biaya Penilaian yang
dianggarkan sudah melebihi Biaya Penilaian yang sesungguhnya ini berarti Biaya
Penilaian yang meningkat diharapkan dapat mengoptimalkan pengawasan terhadap
produk yang akan dibuat.
c.
Biaya Kegagalan Internal: Total Kegagalan
Internal pada Laporan Performa Standar Biaya Kualitas menunjukkan bahwa Biaya
Kegagalan Internal yang dianggarkan sama Biaya Kegagalan Internal yang
sesungguhnya ini berarti biaya kegagalan internal yang impas diharapkan dapat
menunjukkan bahwa tidak adanya kegagalan yang dideteksi oleh aktivitas
penilaian.
d.
Biaya Kegagalan Eksternal: Total Kegagalan Eksternal pada Laporan Performa Standar Biaya Kualitas menunjukkan bahwa Biaya Kegagalan Eksternal yang dianggarkan melebihi Biaya Kegagalan Eksternal yang sesungguhnya ini berarti biaya kegagalan internal yang impas diharapkan dapat menunjukkan bahwa tidak adanya kegagalan yang dideteksi oleh aktivitas penilaian.
2. Laporan Audit Mutu
Komentar
Posting Komentar