Komunikasi Bisnis
BAB I
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI TERTULIS
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia
baik anatar satu individu dengan individu lainnya maupun antar individu dengan
dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok lainnya. Komunikasi itu
sendiri adalah suatu proses pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak
kepad pihak lain untuk mendapatkan suatu pemahaman dan terdapat respon balik.
Ada dua bentuk komunikasi. Yaitu komunikasi verbal
dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi
dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada
untuk setiap bahasa yaitu fonologi,
sintaksis,
semantik
dan pragmatis.
Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai komunikasi tertulis yang merupakan bagian dari komunikasi verbal.
Komunikasi
Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi
dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Contoh- contoh
komunikasi tertulis ini antara lain:
1. Naskah, yang
biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
2. Blangko-blangko,
yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
3. Gambar clan
foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
4. Spanduk, yang
biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis,
sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan.
Disamping itu perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya
aman, mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang
dimaksud.
Kelebihan komunikasi tulis
Secara historis, komunikasi tertulis
memiliki arti penting bagi sejarah peradaban manusia. Tulisan merupakan titik
awal sejarah manusia. Dengan kata lain, manusia dapat dikatakan memasuki zaman
sejarah ketika mereka telah mengenal tulisan. Selain itu, komunikasi tertulis
memiliki fungsi dokumentasi dan transformasi budaya.
Dibandingkan dengan komunikasi
lisan, komunikasi tertulis memiliki beberapa kelebihan. Pertama, komunikasi
tertulis lebih tahan lama. Artinya, komunikasi tertulis memiliki bentuk fisik
baik berupa kertas, kulit binatang maupun prasasti batu. Sedangkan komunikasi
lisan tidak memiliki bentuk fisik. Kita tidak tahu kemana perginya kata atau
kalimat setelah diucapkan. Komunikasi tertulis memiliki fungsi dokumentasi.
Sehingga pesan atau informasi yang terkandung di dalamnya bisa tersampaikan
meski pemberi pesan sendiri sudah meninggal.
Kedua, komunikasi tertulis
berlangsung secara massive dan dinamis. Ketiga, komunikasi tertulis
relatif lebih terstruktur dan terencana. Sebagai sebuah tindakan strategis,
komunikasi lebih bisa direncanakan dan disusun ketika disampaikan melalui media
tulisan. Komunikator dapat menyusun pesan, menggunakan kata-kata pilihan,
memilih topik tertentu dan memperkirakan respon dari audience. Sehingga
proses komunikasi bisa dievaluasi dan dikembangkan.
Kelemahan komunikasi tertulis
Sebagai bagian dari komunikasi
verbal, komunikasi tertulis tak bisa lepas dari penggunaan bahasa sebagai
sarana bertukar makna. Oleh karena itu, kelemahan unsur kebahasaan dalam proses
komunikasi tentunya menjadi kelemahan dari komunikasi tertulis.
Pertama, keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek atau perasaan. Tidak semua benda, peristiwa, perasaan dapat
diwakili oleh kata yang berbeda. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi
bukan merupakan realitas itu sendiri. Kata hanya bisa mewakili sebagian dari
realitas, bukan keseluruhan realitas. Keterbatasan bahasa dalam mewakili
realitas tampak pada penggunaan kata sifat.
Kedua, kata bersifat ambigu dan
kontekstual. Setiap kata (meskipun sama) berpotensi untuk dimaknai secara
berbeda oleh orang yang berbeda. Perbedaan makna tersebut dipengaruhi oleh
latar belakang tiap orang yang tentunya berbeda. Pemaknaan kata juga perlu
memperhatikan konteks kalimatnya.
Ketiga, kata-kata mengandung bias budaya. Budaya sangat
mempengaruhi bahasa. Misalnya, penggunaan tenses yang memperhitungkan
waktu dalam struktur bahasa masyarakat Eropa menunjukkan penghargaan mereka
atas waktu. Penggunaan bahasa yang bertingkat dalam budaya Jawa menunjukkan
sistem sosial masyarakat yang terbagi dalam kelas-kelas tertentu. Oleh sebab
itu, sangat mungkin terjadi kita tidak menemukan padanan yang tepat untuk kata
tertentu dalam bahasa asing.
Komunikasi tertulis bersifat lebih
formal daripada komunikasi lisan. Dalam komunikasi tertulis kita terikat dengan
konsep atau aturan ejaan tertentu untuk memenuhi syarat sebagai komunikasi
tertulis yang baik. Kita harus memperhatikan struktur kalimat yang njelimet
agar bisa dipahami oleh pembaca. Sedangkan dalam komunikasi lisan pembicara
bisa memakai kalimat-kalimat pendek tanpa harus mematuhi aturan kalimat yang
baik dengan alasan efisien.
1.1.Prinsip Dasar Komunikasi Tertulis
Ada
prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam komunikasi tertulis disebut dengan
Prinsip 7 C’s yaitu:
1. Completeness
Pesan – pesan yang digunakan dalam suatu perusahaan
akan disebut lengkap, bila mengandung semua fakta- fakta yang diinginkan pleh
pembicara. Karena itu pesan harus menjawab semua pertanyaan , memberikan
informasi tambahan yang dibutuhkan dan periksa kembali apakah telah mencakup
5W+1H(who, what , when, where, when, why, dan how). Hal ini khususnya
diperlukan pada saat anda menjawab surat pengumuman atau pemberitahuan misalnya
surat pemesanan barang.
2. Conciseness
Conciseness adalah suatu pesan bukan mengorbankan
beberapa kata sehingga menjadi tidak lengkap dan kurang sopan tetapi hilangkan
kata – kata yang kurang penting dan hindarkan pengulangan kata-kata.
3. Consideration
Berarti anda harus benar – benar menyiapkan apa yang akan ditulis dan coba memahami orang
/ pihak lain, apa masalahnya, keinginannya dan lain – lain.
4. Concerteness
Penulisan yang konkrit berarti spesifik, mengandung
kepastian yang gamblang (jelas), hindari kekaburan dan penulisan secara umum.
Untuk itu sebaiknya anda menggunakan fakta – fakta / data yang spesifik/ jelas
dan lebih baik menggunkan kalimat aktif.
5. Clarity
Pesan yang disampaikan harus benar – benar jelas dan
dapat dimengerti oleh pembaca sehingga
perlu diperhatikan pemilihan kata – kata yang sering digunakan, hindari
kata- kata asing dan susunan kalimat dan paragraf yang beraturan.
6. Courtesy
Sopan disini bukan berarti menggunakan kata – kata
maaf, silahkan, terimakasih, tetapi yang dimagsud adalah jangan menyinggung
perasaan pembaca, jawablah surat langganan segera, bijaksana dan untuk tidak
menyakiti hati langganan janganlah terlalu berterusterang kepada masalah yang
dihadapi langganan.
7. Correectness
Yang
dimaksud benar adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan level pengetahuan
langganan dan gunakan kata akurat, grafik gambar yang menunjang.
1.2.Penulisan Permintaan
Langsung(Direct Request)
Beberapa pesan bisnis dasar, seperti
untuk karyawan, pelanggan, instansi pemerintahan, dan pemegang saham disusun
secara langsung. Pesan langsung dapat menghemat waktu, jelas, ringkas, dan
biasanya mudah untuk mendapatkan tindakan yang dikehendaki.
Bagian
– bagian Direct Request
a. Pembukaan
Aturan umum untuk bagian pertama
dari suatu direct request adalah menulis yang tidak hanya sekedar dipahami,
tetapi juga untuk menghindari kesalah pahaman. Oleh karena itu pada kalimat
permulaan anda harus menyatakan
permintaan secara lebih khusus yang memungkinkan pembaca dengan mudah
dapat memahami maksud isi surat tersebut.
b.
Penjelasan Rinci
Untuk menjadikan penjelasan
terhadap hasil perkembangan kata – kata pembuka lebih lancar, anda perlu
membuat kalimat pertama untuk bagian pertengahan surat yang anda buat dengan
berorientasi pada pemberian manfaat bagi pembaca. Pendekatan lain yang mungkin diterapkan untuk bagian pertengahan
adalah membuat serangkaian pertanyaan terutama jika pertanyan anda menyangkut
perlengkapan yang sangat komplek. Jika permintaan anda lebih dari satu jenis,
anda sebaiknya membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan atau
berdasarkan tingkat kepentingannya. Oleh karena itu, agar permintaan anda dapat
ditangani dengan segera, perlu diingat dua hal: (1) buat pertanyaan langsung
mengenai inti permintaan; (2) hindari meninta informasi yang sebenarnya anda
dapat memperolehnya sendiri.
c.
Pentup
Bagian penutup surat sebaiknya
diisi dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batasan
waktunya, dan ekspresi terhadap apresiasi ataupun pemberian goodwill. Untuk
mempermudah pembaca cantumkan beberapa informasi penting seperti nomor telepon
dan petugas yang dapat dihubungi.
Bentuk – bentuk
Permintaan Langsung
Dalam kaitannya dengan direct request,
maka permintaan dapat dibuat untuk pihak internal (dalam organisasi), maupun
pihak ekternal (luar organisasi).
a.
Permintaan untuk Pihak Internal
Meskipun
suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan, namun beberapa pesan
permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis seperti memo.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan karyawan, antara
pimpinan dengan karyawan, antar pimpinan dengan supervisor , atau antar dengan
karyawan.
Contoh
memo dengan format standar :
Contoh
memo dengan format bebas :
b.
Permintaan untuk pihak Ekternal
Beberapa
surat kepada relasi bisnis merupakan permintaan untuk informasi mengenai
produk, produk baru, cara mendapatkan produk, bahan baku, bahan pembantu, dan
kegiatan untuk menjalin kerjasama bisnis. Pada saat menulis permintaan yang
merupakan tanggapan dari suatu iklan perlu diperhatikan 3 (tiga) hal pokok : nyatakan
dimana iklan tersebut dilihat, jelaskan apa yang diinginkan, dan cantumkan
alamat yang jelas dan lengkap untuk surat balasan.
ü Pesanan
Permintaan
langsung dalam bentuk pesanan (order) ini paling sering dibuat oleh perusahaan,
baik itu perusahaan besra maupun kecil. Di samping itu permintaan langsung
dalam bentuk pesanan ini merupakan yang paling sedehana. Mengenai permintan
langsung untuk untuk pesanan ini formatnya bermacam – macam.
Contoh
permintaan langsung untuk pesanan :
ü Klaim (Aduan)
Sebagai konsumen seringkali ita tidak puas dengan
produsen atau penjualan yang melakukan transaksi dengan kita. Apabila
menghadapi hal seperti ini, maka kita akan membuat surat aduan (klaim) kepada
produsen atau penjual. Ketidakpuasan ini dapat berkaitan dengan beberapa hal
berikutnya:
·
Pengembalian
barang yang sudah dibeli dan meminta uangnya kembali
·
Meminta
pengiriman barang baru sesuai dengan pesanan
·
Pengurangan
harga karena ada produk yang rusak
·
Penggantian
produk yang rusak
·
Pembetulan atas
kesalahan penagihan
·
Pembatalan
pesanan
Aduan secara lisan
mempunyai kelebihan cepat mendapat tanggapan, maupun kadang – kadang
menimbulkan suasana emosional.
Berikut ini dikemukakan
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal membuat surat aduan.
·
Masalah yang
dihadapi harus dijelaskan
Dalam hal ini perlu dijelaskan masalah yang dihadapi
yang minimbulkan ketidakpuasan dan mendorong untuk menuliskan aduan.
·
Lampirkan
informasi pendukung
Sedapat mungkin aduan dilampiri dengan informasi
pedukung yang cukup dan relevan. Apabila memungkinkan berikan pula bakti fisik.
·
Pemintaan
tindakan khusus
Permintaan tindakan khusus ini dapat yang langsung
berhubungan dengan masalah yang saat ii dihadapi atau permintaan untuk dimasa
yang akan datang. Untuk tindayang langsung berhubungan dengan masalah yang dihadapi saat ini misalnya
perusahaan menginginkan untuk mengurangi harga yang harus dibayarnya. Sedangkan untuk tindakan di
masa yang akan datang, misalnya barang yang dikirim harus dalam kwalitas
standar.
·
Nada Surat tidak
Emosional
Nada surat yang emosional mengurangi respek penerima
pesan, sehigga enggan melakukan tindakan disamping itu, dalam jangka panjang
dapat merusak hbungan bisnis yang telah terbina.
Contoh Klaim atau Aduan
ü Kredit
Pembuatan pesan untuk
mendapatkan kredit perlu mendapatkan perhatian serius. Apabila seuatu
perusahaan membutuhkan kredit dari Bank, maka direktur atau manger dari
perusahaan itu harus mengajukan permohoan kredit dalam bentuk tertulis kepada
pihak bank.
Contoh permohonan kredit:
ü Undangan
Apabila perusahaan bermagsud mengundang
atau membuat surat undangan bagi pihak ekternal, hal – hal yang pelu
diperhatikan adalah:
·
Nyatakan ide
pokonya
Ide pokok perlu dinyatakan secara jelas
agar undangn memahami apa kegiatan yang dilakukan dalam undangan tersebut.
·
Berikan secara
Lengkap dan rinci informasi tentang kegiatan tersebut
Setelah ide pokok perlu adanya informasi
pendukung tetang kegitan tersebut secara
lengkap dan rinci.
Contoh undangan:
A. Penulisan pesan Good Will
Pesan good will harus mencerminkan
perhatian, kejujuran, dan kebearan. Beberapa bentuk pesan good wiil:
1.
Ucapan selamat
(congratulation)
Dilakukan untuk memberikan ucapan selamat pada
perusahaan atau individuyang berasil meraih peghargaan teretentu. Penyusunan
ucapan selamat pertama – tama ide pokok diletakkan pada bagian awal pesan
setelah itu adalah alasan pemberin ucapan selamat dan rincian atau informasi
tambahan yang mendukung ucapan selamat.
Contoh ucapan selamat kepada perusahaan:
2.
Penghargaan
(Massage of Appreciation)
Dalam perusahaan, karyawan sebagai
individu perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas jasa-jasanya
terhadap perusahaan. Selain pada karyawan, ucapan terimakasih juga diberikan
kepada relasi-relasi bisnis kerena jasanya terhadap perusahaan.
Contoh penghargaan atau ucapan selamat
pada karyawan:
Contoh ucapan terima kasih atau
penghargaan pada relasi bisnis :
3.
Ucapan Duka Cita
Ucapan duka cita digunakan untuk
menujukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu yang menerimanya.
Penyusunan ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan atau kalimat yang
menunjukkan rasa simpati, misalnya ikut prihatinn atas kebakaran yang melanda
perusahaan tertentu. Kemuadian pernyataan yang mengungkapkan bahwa apa yang
menimpa tersebut dapat diambil hikmahnya, dan hal tersebut dapat menimpa siapa
saja dengan harapan yang dipanjatkan kepada pihak yang sedang menerima musibah
Contoh ucapan duka cita terhadap suatu
perusahaan
B. Penulisan Pesan Buruk (Bad News)
Dalam menyusun kalimat negatif, tekankan
pada pesan negatif yang akan disampaikan, kemudian berikan alasa yang mendasari
pesan tersebut. Untuk mengantisipasi reaksi audience yang tidak baik, sebaiknya
pesan negatif disusun secara tidak langsung (indirect). Penyusunan pesan
negatif disusun dari pesan yang sifatnya umum, selanjutnya jelaskan masalah
yang dihadapi, nyatakan pesan negatifnya, ambil tindakan yang diperlukan, dan
tutup dengan pesan positif.
Contoh Pesan Buruk :
C.
Penulisan Pesan
Persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang
dimakhsudkan untuk mengubah pendapat, sikap, kepercayaan atau perilaku individu
maupun organisasi.
Pesan atau permintaan persuasif biasanya
disusun dengan menggunakan struktur AIDA
1.
Attention
(perhatian)
Bagian pertama yang menunjukkan bahwa
ide pokok pesan tersebut bermanfaat atau menarik, atau bahkan kedua-duanya.
Tujuannya untuk menarik perhatian audience.
2.
Interest (minat)
Bagian kedua menunjukkan ide pokok yang
relevan dengan audience. Komunikator haarus mampu menggambarkan apa
relevansinya, sehingga membangkitkan minat audience.
3.
Desire
(keinginan)
Bagian ketiga isinya mendukung audience
sehingga merasa membutuhkan atau bersedia mengambil tindakan seperti yang
diinginkan komunikator.
4.
Action
(tindakan)
Tahap terakhir
bertujuan mendesak dan menjembatani respon audience
Contoh pesan persuasif dalam penjualan :
BAB II
Penutup
2.1. Kesimpulan:
Komunikasi
Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi
dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Prinsip dasar yang
harus diperhatikan dalam komunikasi tertulis disebut dengan Prinsip 7 C’s
yaitu, Completeness, Conciseness, Consideration, Concreteness, Clarity,
Courtesy, dan Correctness.
Daftar Pustaka
Wahyuni, Mei ; 2012 ; Komunikasi Bisnis
Komentar
Posting Komentar