AKUNTANSI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Akuntansi Indonesia mengalami pasang surut perkembangan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi di Indonesia. Faktor tersebut antara lain lingkungan politik dan ekonomi serta organisasi profesi.Seperti diketahui Indonesia telah mengalami perubahan dalam lingkungan politik dengan ditandai pergantian kepemimpin yang memiliki karakter berbeda. Perbedaan karakter kepemimpinan ini pada akhirnya akan mempengaruhi model ekonomi negara serta mempengaruhi praktik akuntansi.
Secara singkat pada makalah ini mencoba membahas perkembangan praktik akuntansi. Pembahasan pertama dimulai dengan mengambarkan sejarah perkembangan akuntansi. Pada bagian berikutnya akan dibahas  perkembangan, dan
Menurut para ahli ekonomi, akuntansi ada sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pencatatan keluar masuknya uang, timbulnya hutang - piutang serta transaksi-transaksi lainnya dilakukan orang mula-mula di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan lontar. Naskah yang menggunakan lontar tersebut berasal dari negara Arab (Mesir), pada waktu itu Mesir merupakan Koloni (Jajahan) Romawi. Naskah tersebut hingga sekarang masih tersimpan dengan baik, berasal dari Babilonia pada tahun 3600 SM.
Setelah bangsa Romawi menemui kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri didalam pencatatan akuntansi, maka kemudian mereka menggunakan angka Arab (angka desimal), yang pada waktu itu sudah dikenal oleh orang Mesir.Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (DOUBLE - ENTRY) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Double - Entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu " debet dan kredit " yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini berjudul " SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET PROPORTIONALITA ". Bagian dari buku tersebut yang membahas tentang akuntansi berjudul " TRACTACUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIA . Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.
Sistem yang berkembang tersebut dinamakan sesuai dengan nama yang mengembangkannya atau nama negaranya masing-masing. Misalnya sistem Belanda (Sistem Continental) dan Amerika serikat (Sistem Anglo Saxon). Sistem-sistem tersebut kemudian berjalan sesuai dengan perkembangannya. Pada abad sekarang ini sistem yang paling banyak digunakan yaitu sistem Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena sistem Anglo Saxon dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi, sedangkan sistem yang lainnya agak sukar untuk digunakan. Hal ini disebakan karena sistem yang lain sering memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi sedangkan dalam sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Teori dan praktik akuntansi semakin berkembang pada abad ke-20 sejalan dengan perkembangan teknologi. seperti program-program akuntansi komputer yang semakin banyak beredar dipasaran pada saat ini.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accountingyang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasabisnis.Menurut American Accounting Association (AAA). Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakaiinformasi.
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
1.2.  Pokok Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang diatas dapat saya tarik beberapa pokok permasalahan yaitu:
1.2.1.      Apakah PT BPR Kertha Warga selama periode 2009-2010 memperoleh laba?
1.2.2.      Bagaimanakah laporan keuangan  PT BPR Kertha Warga selama periode 2009-2010 yang ditinjau dari neraca?
1.3.  Tujuan Permasalahan dan Kegunaan
1.3.1.      Tujuan
Suatu kegiatan penelitian yang dilakukan sudah barang tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan makalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan laporan keuangan dari PT. BPR KerthaWargadan menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
1.3.2.      Kegunaan
a.         Bagi Mahasiswa
Lebih meringankan beban tugas yang telah dipercayakan oleh atasan dan memperdalah pengetahuan dalam bidang pelaporan keuangan.
b.        Bagi Politeknik Negeri Bali
Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi selajutnya bagi yang ingin memperdalam tentang penyajian laporan keuangan.
1.4.  Metode Penelitian
Setiap mengadakan penelitian yang berisifat ilmiah, metode memegang peranan yang sangat penting. Metode digunakan sebagai jalan yang ditempuh untuk mencapi tujuan yang ditetapkan. Pada buku Metodelogi Penelitian dijelaskan arti dari kata metode adalah “Jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan”. (Nerta, 1974 :1). Metode ini adalah alat yang dipakai untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kebenaran suatu pengetahuan yang diperoleh dalam suatu penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Selanjutnya dinyatakan : “Suatu penelitian tanpa menggunakan metode yang jelas dan pasti, maka nilai ilmiah dari pengetahuan yang diperolah perlu diragukan dan disangsikan”. (Nerta, 1974 :16).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, metode penelitian adalahsuatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Untuk tercapainya tujuan penelitian tentunya menggunakan metode yang jelas dan pasti, agar nilai ilmiah dari pengetahuan yang diperoleh tidak diragukan atau disangsikan kebenarannya.
1.4.1.      Tempat dan Obyek Penelitian
Tempat dan obyek penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. BPR Kertha Warga kabupaten Tabanan dengan obyek penelitian pada laporan keuangan PT. BPR Kerta Warga.
1.4.2.      Jenis dan Sumber Data
a.         Jenis Data
1)        Data Kuantitatif
Da            ta Kuantitatif adalah data yang bersifat kuantitatif yang disajikan dalam bentuk angka-angka, yang meliputi
2)        Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang merupakan keterangan-keterangan dan angka-angka yang tidak dimiliki satuan tertentu sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan tertentu seperti Struktur Organisasi dan Sejarah PT. BPR Kertha Warga.
b.        Sumber Data
1)        Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian yaitu pada PT. BPR Kertha Warga yang berupa dokumen dan file yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan.
2)        Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan dipublikasikan oleh pihak lain yang ada hubungannya denga penulisan laporan ini.




1.5.  Prosedur Pengumpulan Data
1.5.1.      Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi langsung dengan para pemegang kegiatan dan bagian akuntansi dan pelaporan pada PT. BPR Kertha Warga.
1.6.  Teknik Analisis
Adapun Teknik Analisis Data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : Teknik Analisis Kualitatif yaitu teknik analisis dengan menjelaskan atau menguraikan data yang telah diperoleh sehubangan dengan obyek yang diteliti, kemudian dibandingkan dengan teori yang ada.













BAB II
LANDASAN TEORI
2.1    Konsep Akuntansi
Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar akuntan di AS, mendefinisikan bahwa akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai informasi.
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari entitaskepada pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud denganentitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyaikekayaansendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihakdi dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luarorganisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakaiinformasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemendimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitasusaha yang dilaksanakan. Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadiduayaitu :
1.        Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadapinformasiakuntansi, contoh : investor dankreditor
2.        pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung, misalnya : Analisis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
Sistem akuntansi berkembang seiring dengan pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengetahuan karyawan dan penggunaan teknologi. Dengan munculnya komputer, semakin banyak data yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun non finansial, Pengolahan data dapat dilakukan baik secara terpusat maupun terdistribusi. Namun bannyak fakta menunjukan kehadiran komputer tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku bisnis. Keterlambatan laporan masih saja merupakan kendala yang dihadapi, bahkan banyak pelaku bisnis terjebak dalam kesemrawutan informasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian dan pemahaman akuntansi, sehingga menghasilkan banyak informasi yang tidak berguna, dan tidak memenuhi prinsip akuntansi.
Dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Kekurangan atau dokumen dasar kurang berkualitas menyebabkan tidak berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, sebaliknya kelebihan dokumen dasar dapat menimbulkan keruwetan dalam pengolahan data sehingga memicu terjadinya kesalahan entry data yang menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.
Dengan dokumen dasar yang berkualitas dapat dihasilkan berbagai bentuk informasi yang akurat. Perubahan yang dilakukan pada dokumen dasar akan menyebabkan perubahan pada procedure pengolahan data.Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
Sistem yang disusun oleh suatu perusahaan belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain sekalipun jenis usahanya sama karena dalam prakteknya system akuntansi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pertumbuhan ekonomi memicu perkembangan bidang usaha semakin kompleks. Hal demikian mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi. Menurut jenis kegiatannya akuntansi dapat diklasifikasi menjadi beberapa golongan yang saling berkaitan satu dengan lainnya :
a.         Akuntansi financial (financial accounting)
1.         · Auntansi Biaya (cost Accounting)
2.         · Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
3.         · Akuntansi pajak (tax accounting)
4.         · Pemeriksaan akuntansi (auditing)
b.        Akuntansi manajemen
1.         · Akuntansi strategis (planning)
2.         · Akuntansi pemerintahan dan lembaga
3.         · Sistem Akuntansi
4.         · Sistem distribusi
5.         · Sistem Inventory
6.         · Sistem Penjualan
7.         · Sistem Komputer akuntansi
2.1.2.               LaporanKeuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”
Dari pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris: financial reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (bahasa Inggris: statement) dan laporan (bahasa Inggris: report).
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
2.1.3.     Jenis-jenisLaporanKeuangan
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
a.         Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
b.         Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
c.          Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
d.         Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
2.1.4.     FungsiLaporanKeuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.2.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersa­makan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, makd keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin kesatuan can keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persya-ratan dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberal­ism, etatisme, dan monopoli).Bentuk hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah (Badan Usaha Milik Daerah), Koperasi Perseroan Terbatas (berupa saham atas nama), dan bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah :
1.   Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2.   Memberikan kredit.
3.   Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4.   Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.
Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah :
1.   Menerima simpanan berupa giro.
2.   Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3.   Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
4.   Melakukan usaha perasuransian.
5.   Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.
Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu :
1.      Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian.
2.   Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau seke­lompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
3.   Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

2.3.Bank danJenis-jenis Bank
Bank (cara pengucapan:[bang]) adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italiabanca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut bank didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:
1.        Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2.        Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
3.        Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
4.        Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5.        Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.
Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian.4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan di masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
1.        De Javasce NV.
2.        De Post Poar Bank.
3.        Hulp en Spaar Bank.
4.        De Algemenevolks Crediet Bank.
5.        Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6.        Nationale Handles Bank (NHB).
7.        De Escompto Bank NV.
8.        Nederlansche Indische Handelsbank
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
1.        NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
2.        Bank Nasional indonesia.
3.        Bank Abuan Saudagar.
4.        NV Bank Boemi.
5.        The Chartered Bank of India, Australia and China
6.        Hongkong & Shanghai Banking Corporation
7.        The Yokohama Species Bank.
8.        The Matsui Bank.
9.        The Bank of China.
10.    Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
1.        NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
2.        Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI '46.
3.        Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
4.        Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
5.        Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
6.        Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
7.        Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
8.        NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
9.        Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
10.    Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan.Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Pada dasarnya bank dibangi menjadi 3, yaitu Bank Sentral, Bank Umum  dan Bank Pengkreditan Rakyat. Bank Sentral, merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu negara. Disetiap negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya. Indonesia memiliki Bank Sentral yaitu Bank Indonesia yang merupakan bank yang dapat membuat uang kartal baik dalam bentuk kertas atupun logam. Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagai Bank Sentral Indonesia yaitu :
a.         Mengatur peredaran uang di Indonesia ( Bank Sirkulasi )
b.         Sebagai tempat penyimpanan terakhir (Lender of the last resort )
c.          Mengatur perbankan Indonesia ( Bank to Bank )
d.         Mengatur perkreditan
e.          Menjaga stabilitas mata uang
f.          Mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah, dll
Bank Umum, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tetapi lepas dari itu Bank Umum merupakan suatu lembaga profit yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. Bank umum menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya. Yang membedakan Bank Umum dengan Bank Sentral adalah Bank Sentral dapat menerbitkan Uang Kartal sedangkan Bank Umum hanya dapat menerbitkan Uang Giral. Bank Perkreditan Rakyat, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Serta Bank Perkreditan Rakyat juga merupakan bank penunjang yang memilik keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya. Pada Bank Pengkreditan Rakyat, sistem yang digunakan hamper sama dengan system yang digunakan pada koprasi yaitu dengan cara bagi hasil pada setiap bulannya kepada setiap anggotanya. Serta yang membedakan Bank Pengkreditan Rakyat dengan Bank Umum yaitu pada Bank Umun dapat menerbitkan Uang Giral sedangkan untuk BPR tidak dapat menerbitkan Uang Giral baik itu dalam bentuk rekening atau giro.


BAB III
Gambaran Umum Perusahaan

3.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT.BPR Kertha Warga
            Pada tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan Akte Notaris No.14 yang dibuat oleh Notaris I Putu Arthana,S.H., dirubah menjadi PT.BPR Kertha Warga didirikan oleh: (1) Drs.I Made Ariadi sebagai Direktur Utama, (2) I Ketut Gede Diatmika,S.E., sebagai Direktur, (3) I Made Artha,B.A.E., sebagai Komisaris Utama, (4) Drh.I Nyoman Saba, sebagai Komisaris, (5) Drs.I Ketut Suardhika Natha,Msi., sebagai Komisaris, (6) I Made Masna, sebagai Komisaris.
PT.BPR.Kertha Warga berlokasi di Jalan Gajah Mada No.62 Tabanan.Lokasi PT.BPR.Kertha Warga sangat strategis karena tepat berada di Pasar Tabanan,lokasi ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan jumlah nasabah terutama yang berasal dari pedagang di pasar tersebut.
            Dalam mengembangkan usahanya, PT.BPR.Kertha Warga mempekerjakan 16 orang karyawan.Lima orang bertugas sebagai karyawan dalam dan sisanya merupakan karyawan dinas luar.Daerah operasinya sebagian besar di wilayah Tabanan




3.2. Struktur Organisasi PT.BPR.Kertha Warga
            Setiap perusahaan besar maupun kecil pada umumnya memiliki struktur organisasi.Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan pembagian tugas maupun kerjasama sedemikian rupa sehingga kedudukan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dari organisasi dapat terlihat jelas.Dengan adanya struktur organisasi maka tugas tumpang tindih dapat dikurangi sehingga tujuan yang telah ditetapkan srbelumnya dapat dicapai.Struktur organisasi PT.BPR.Kertha Warga dapat dilihat pada gambar berikut ini














Struktur Organisasi
PT.BPR.Kertha Warga


RUPS
 
 



 













Sumber            :PT.BPR Kertha Warga
Keterangan      :                              Garis Kewenangan dan Tanggung Jawab




3.3. Pembagian Tugas
Berikut akan diuraikan tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT.BPR Kertha Warga
3.3.1        RUPS
       Adalah rapat yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki saham perusahaan atau pemilik perusahaan yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi.Tugas dan wewenang pemegang saham adalah mengangkat dan memberhentikan direksi dan komisaris dalam rapat umum.
3.3.2        Dewan Komisaris
       Adalah orang yang ditunjuk atau diangkat oleh para pemegang saham untuk mengarahkan dan mengawasi segala kegiatan perusahaan.
a.         Mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan pelaksanaan tugas direksi.
b.        Memberikan tugas petunjuk atau nasehat kepada direksi.
c.         Menentukan garis-garis kebijaksanaan bank.
d.        Menyetujui rencana kerja dan anggaran yang disusum direksi.
e.         Menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenai hasil pengawasan pelaksanaan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya.
3.3.3.      Direktur
a.         Pimpinan perusahaan sesuai dengan rencana kerja  yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris.
b.        Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atau semua kegiatan perusahaan.
c.         Mengawasi,mengendalikan semua kegiatan bank sehingga pelaksanaanya sesuai dengan ketentuan,tata kerja dan prosedur yang berlaku.
d.        Mengurus dan bertanggung jawab atas semua kekayaan bank.
e.         Menetapkan,memutuskan dan menyetujui serta memerintahkan pembayaran dalam rangka realisasi pemberian kredit kepada calon-calon nasabah.
3.3.4.      Bagian Keuangan
       Mempunyai tugas sebagai berikut:
a.         Meneliti dan memeriksa semua bukti kas/order yang akan masuk/keluar.
b.        Memberi kode-kode nomor pada bukti kas tersebut.
c.         Melanjutkan order-order/bukti-bukti kas kepada kasir untuk direalisir.
3.3.5.      Bagian Dana
a.         Mengawasi,mengatur,menetapkan dan mengarahkan tugas-tugas para pegawai sesuai dengan tugas dan fungsi bagian dana.
b.        Menyelenggarakan dan melaksanakan penghimpunan dana-dana bank yang bersumber dari masyarakat dalam bentuk simpanan deposito dan tabungan.
c.         Melakukan perhitungan dan menata usahakan dana yang terhimpun dengan baik,tertib dan teratur secara seksama.
d.        Melaporkan kepada direktur mengenai perkembangan simpanan nasabah secara berkala.




3.3.6.      Bagian Umum
a.         Menyelenggarakan dan melaksanakan administrasi keluar masuknya surat-surat baik untuk kepentingan intern maupun  kepentingan ekstern sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.
b.        Menyelenggarakan dan melaksanakan urusan kepegawaian maupun yang menyangkut perhitungan gaji,tunjangan lainnya serta ketentuan-ketentuan kepegawaian yang berlaku.
c.         Menampung masalah-masalah kepegawaian yang timbul dan memberikan pertimbangan-pertimbangan penyelesaian kepada direksi.
d.        Menyelenggarakan ,mengurus serta mengawasi pemakaian atau penyimpanan barang-barang inventaris bank.
e.         Mempersiapkan perlengkapan kantor.
3.3.7.      Kepala Bagian Kredit
a.         Menerima permohonan-permohonan,pembahasan dan penilaian atas kredit yang diajukan beserta jaminannya.
b.        Melaksanakan langkah-langkah lanjutan dalam rangka pembinaan nasabah bank,pengawasan atas barang-barang jaminan dan penggunaan kredit.
c.         Mengawasi,mengkoordinir dan bertanggung jawab atas tugas-tugas dibagian kredit dengan mengadakan pembagian tugas sesuai dengan ketentuan struktur organisasi.
d.        Menangani langsung segala permasalahan yang berkaitan dengan masalah perkreditan,baik penelitian kembali administrasi jaminan calon peminjam maupun upaya penyelesaian atas kredit macet yang belum diselesaikan.
e.         Memikirkan serta mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan atas bentuk dan isi formulir yang dipergunakan dan warkat-warkat perkreditan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan yang dipandang perlu.
f.         Pengembangan kredit seluas-luasnya sesuai dengan program kerja.
3.3.8.      Bagian Pembukuan
a.         Bertugas melaksanakan pembukuan.
b.        Membukukan bukti-bukti (voucher) ke dalam pos-posnya masing-masing.
c.         Menutup buku dan mencocokan saldo masing-masing pos kepada bagian yang membidangi.
d.        Menyususn laporan keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu untuk dilaporkan kepada Bank Indonesia,serta menyusun laporan kepada Direktur Utama.
e.         Membuat laporan analisa laporan keuangan
3.3.9.      Kasir
a.         Melakukan pembayaran atas penarikan atau pengambilan uang yang dilakukan oleh nasabah.
b.        Mengesahkan setoran tabungan,deposito,pengeluaran dan pembayaran kredit.
c.         Menata usahakan aliran kas masuk dan kaluar setiap hari dan mencocokan mutasi hari itu serta melaporkan kepada bagian pembukuan.
3.3.10.  Deposito
a.         Memberikan informasi yang jelas kepada calon deposan.
b.        Memasukkan ke dalam register deposito mengenai data deposan dan mencantumkan nomor unit,nomor deposan,tanggal penyimpanan,nama dari alamat deposan,nominal,jangka waktu,besarnya bunga dan tanggal jatuh tempo.
c.         Membuat bukti penerimaan dan pengeluaran deposito yang sesuai dengan apa yang tercantumkan pada buku register deposito.
d.        Membuat kartu pengambilan bunga deposito.
e.         Mencatat pembayaran bunga deposito setiap harinya pada buku pembantu khusus untuk bunga deposito.
3.3.11.  Tabungan
a.         Memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada calon penabung atau nasabah yang penting.
b.        Membukukan tabungan serta mencatat dalam buku mutasi harian tabungan.
c.         Membuat daftar penabung dan saldo setiap akhir bulan dan melaporkannya kepada bagian pembukuan.
d.        Menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran tabungan dengan prosedur yang berlaku.
e.         Memeriksa dengan teliti pengluaran baik tanda tangan maupun jumlah,harus cocok dengan buku tabungan denagn control tabungan.
3.3.12.  Personalia
a.         Membantu menyelesaikan surat-menyurat yang keluar maupun masuk.
b.        Membantu pendataan kepegawaian seperti surat-surat ijin,tidak masuk,cuti,absen dan lainnya yang menyangkut administrasi kepegawaian.
c.         Membantu membina pegawai sehingga loyalitas dan dedikasi pegawai tetap tinggi,
d.        Membuat daftar gaji karyawan dan melaksanakan pembayaran gaji.
e.         Membantu memberikan usulan-usulan kepada bagian umum dalam hal pengangkatan pegawai dan pemutusan hubungan kerja.
3.3.13.  Analisa kredit
a.         Menyeleksi calon kredit.
b.        Memberikan penjelasan kepada calon debitur tentang syarat-syarat dan prosedur kredit serta ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.
c.         Menganalisa data-data permohonan kredit serta kelengkapan syarat-syarat calon debitur untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk memberikan pinjaman dan meminta persetujuan dari kepala bagian bagian kredit mengenai hal tersebut.
3.3.14.  Administrasi Kredit
            Administrasi kredit adalah suatu seni untuk mencatat dan membukukan transaksi,memfile dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kepada kredit debitur sesuai dengan prosedur-prosedur atau sistem yang telah ditetapkan baik secara prosedur intern maupun prosedur Bank Indonesia.
Tugas-tugas karyawan bagian administrasi kredit:
a.         Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam hal pengikatan kredit.
b.        Melaksanakan atau membuat transaksi-transaksi antara lain :pencairan kredit,pembayaran angsuran bunga dan bunga kredit dan pelunasan kredit
c.         Mempersiapkan dokumen-dokomen kredit seperti:identitas debitur,dokumen agunan,proposal persetujuan kredit,akad kredit (perjanjian kredit) beserta lampirannya.
d.        Melalukan pendataan atas kelancaran pembayaran kewajiban debitur dan membuat pengelompokan kolektibilitas.
e.         Memberitaukan kepada kepala bagian kredit mengenai kredit-kredit yang akan jatuh tempo apakah akan dilunasi atau diperpanjang.

3.4.  Aktivitas Perusahaan
Bidang usaha yang dijalankan oleh PT.BPR.Kertha Warga meliputi:
3.4.1.      Usaha atau operasi kredit pasif yaitu,aktivitas yang dilakukan oleh bank di dalam menerima dana-dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan baik berupa tabungan maupun deposito.
3.4.2.      Tabungan
Tabungan merupakan simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.Tabungan yang diterima merupakan sumber dana bagi bank.
3.4.3.      Deposito
Deposito berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

            Usaha kredit yaitu,aktivitas yang dilakukan oleh Bank Indonesia di dalam mengembalikan  atau menyalurkan dana-dana kepada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman.
Ada dua kategori kredit yang disalurkan PT.BPR.Kertha Warga,yaitu:
a.         Kredit Modal Kerja
Pinjaman yang diberikan untuk keperluan modal kerja bagi debitur bersangkutan dan berkaitan untuk pengembangan usaha.
b.        Kredit konsumsi
Pinjaman yang diberikan untuk kegiatan konsumsi berupa barang dan jasa dengan membeli,menyewa,atau dengan cara lain.Misalnya,untuk membeli kendaraan pribadi.












BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Laporan Laba/Rugi BPR Kertha Warga Periode 2009-2010
            Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal (capital statement), neraca (balance sheet) dan laporan arus kas (cash flow).
Laporan laba rugi (Income statement) adalah laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan beban-beban pada akhir periode akuntansi serta selisih (laba atau rugi). Pendapatan yang dimaksud di sini adalah penghasilan yang diperoleh perusahaan selama satu periode. Sedangkan pendapatan itu sendiri ada dua macam yaitu pendapatan yang benar-benar merupakan pendapatan pokok usaha dan pendapatan yang bukan merupakan pendapatan pokok usaha.
Pendapatan pokok disebut pendapatan usaha, sedangkan pendapatan yang bukan berasal dari penghasilan pokok disebut dengan pendapatan non usaha.
Beban yang dimaksud di sini adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi. Beban itu sendiri ada dua macam yaitu beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan pokok yang disebut beban usaha dan beban yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok beban non usaha.           
Laporanlabarugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalahbagiandarilaporankeuangansuatuperusahaan yang dihasilkanpadasuatuperiodeakuntansi yang menjabarkanunsur-unsurpendapatandanbebanperusahaansehinggamenghasilkansuatulaba (ataurugi) bersih.
Unsur-unsurlaporanlaporanlabarugibiasanyaterdiridari:
Pendapatan dari penjualan
Dikurangi Beban pokok penjualan
Laba/rugi kotor
Dikurangi Beban usaha
Laba/rugi usaha
Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
Laba/rugi sebelum pajak
Dikurangi Beban pajak
Laba/rugi bersih






 
















4.2 Neraca BPR Kertha Warga periode 2009-2010
Neraca (Balance sheet) adalah laporan posisi keuangan suatu perusahaan yang menunjukan aktiva, hutang dan modal pada suatu saat tertentu. Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:
4.2.1.      Arta Lancar
Pengertian Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Pada suatu neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini sering digunakan sebagai tolok ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
4.2.2.      Aset Tetap
Pengertian Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
4.2.3.      Aset Tidak Berwujud
Pengertian Aset tidak berwujud (Inggris: intangible asset) adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik. Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tidak lancar) dan dapat diamortisasi selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.
4.2.4.       Investasi Jangka Panjang
Investasi ini adalah jenis investasi yang memerlukan penempatan dana dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari satu tahun untuk mendapatkan peluang menghasilkan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi.
Contoh investasi jangka panjang antara lain : emas batangan, properti, dan reksa dana.


4.2.5.       Investasi Jangka Pendek
Investasi ini lebih cocok untuk investor yang memiliki jangka waktu berinvestasi kurang dari satu tahun. Tingkat resiko untuk investasi ini beraneka ragam yang dapat disesuaikan dengan tingkat resiko yang sanggup ditanggung oleh investor.
Contoh investasi ini adalah Reksa Dana Pasar Uang.
4.2.6.      Aset Pajak Tangguhan
            Perbedaan temporer perlakuan akuntansi dalam perusahaan dan perpajakan menimbulkan perbedaan temporer yang berbentuk penambahan laba fiscal atau sebaliknya. Pengurangan dan penambahan laba berpengaruh pada besarnya pajak. Jumlah pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang inilah yang disebut dengan aset pajak tangguhan.
4.2.7.      Aset Likuid (Liquid Asset) :
Investasi ini memberikan kemudahan bagi investor untuk mengakses dana jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Jenis aset liquid diantaranya : rekening tabungan, rekening koran, dan deposito berjangka baik dalam mata uang lokal maupun asing. Khusus produk aset liquid dalam mata uang asing, investor harus menyadari bahwa produk ini mengandung resiko mata uang (exchange rate risk).









 













BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:  
5.1.1. Pada laporan keuangan BPR Kertha Warga khususnya laporan laba – rugi sudah menjelaskan bahwa pada tahun 2009 BPR Kertha Warga menperoleh kerugian yaitu sebesar Rp. 31.297.491,51 sedangkan pada tahun 2010 BPR Kertha Warga memperoleh keuntungan sebesar Rp. 211.286.309 .Jadi BPR Kertha Warga pada periode 2009-2010 memperoleh laba yang cukup.
5.1.2. Pada laporan keuangan BPR Kertha Warga khususnya neraca sudah menjelaskan bahwa pada tahun 2009 BPR Kertha Warga jumlah aktiva dan pasiva sebesar Rp. 12.636.690.681,3 sedangkan pada tahun 2010 BPR Kertha Warga jumlah aktiva dan pasiva sebesar Rp. 11.475.606.029. Jadi BPR Kertha Warga pada periode 2009-2010 memperoleh neraca yang baik dan benar.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka saran yang dapat dikemukakan untuk kebijakan kedepannya agar BPR Kerta Warga lebih memperhatikan laporan keuanganya agar tidak sampai terjadi kerugian yang berulang-ulang dari periode-periode seterusnya.


DAFTAR PUSTAKA

http://business-management/entrepreneurship/206394
Sadnyana, I Made .2009.Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Bagian Lingkungan Hidup Provensi Bali di Denpasar.Denpasar:Politeknik Negeri Bali


Komentar


  1. You're soooo talented in writing. God is truly utilizing live 22 bus times you in tremendous ways.

    BalasHapus
  2. Hello, U write some extraordinarily Online Casino Game Malaysia attractive blogs. I always check back here frequently to see if you have updated
    Great blog, keeping me from working. All the Best  

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Nama Penguji: Putri Ahmad
    Negara: Indonesia
    Alamat: Surabaya
    Pinjaman: Rp100.000.000
    Bank Rakyat Indonesia
    Putri: putriitaahmad@gmail.com

    Hubungi Mrs. RIKA ANDERSON
    Email: Support@rikaandersonloancompany.com
    Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
    www.wasap.my/+19295260086/RikaAndersonloancompany
    Whatsapp: +1(929)526-0086
    WA: +6285854125084

    Am Putri Ahmad dari kota Surabaya. Saya kehilangan sekitar 7 juta karena saya butuh modal besar sekitar Rp100.000.000 juta. Saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi. bisnis saya hancur, dan dalam proses itu saya kehilangan putra saya. Saya tidak tahan lagi dengan kejadian ini.

    Saya bertemu dengan teman online Margaretha Asmara dengan email margarethaasmaran@gmail.com dan saya juga menghubungi ibu Nisrina Endang di email facebook endangnisrina@gmail.com yang memberikan kesaksian dan memperkenalkan saya kepada ibu yang baik, Mrs. Rika Anderson dari RIKA ANDERSON LOAN COMPANY yang akhirnya membantu saya beberapa hari yang lalu saya mendapat pinjaman 100 juta dari perusahaan.

    Jadi jika Anda membutuhkan pinjaman dan ingin mendapatkan pinjaman dengan cepat. Saya melihat orang-orang membagikan kesaksian mereka di blog ini dan saya memutuskan untuk juga menceritakan kisah saya. Anda juga dapat menghubungi saya melalui email ini jika Anda memiliki keraguan atau saran. Semoga Allah memberkati kita semua dan membawa kita ke penolong keuangan yang baik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer